IKLAN

Translate

Selasa, 03 Juli 2012

Air Mata

Menangis Memadamkan Api Neraka ?
_______________________________
_______________________________
Dua ilmuwan pernah melakukan
penelitian disertasi tentang air mata.
Kedua peneliti tersebut berasal dari
Jerman dan Amerika Serikat. Hasil
penelitian kedua peneliti itu
menyimpulkan bahwa air mata yang
keluar karena tepercik bawang atau
cabe berbeda dengan air mata yang
mengalir karena kecewa dan sedih.
Air mata yang keluar karena tepercik
bawang atau cabe ternyata tidak
mengandung zat yang berbahaya.
Sedangkan, air mata yang mengalir
karena rasa kecewa atau sedih
disimpulkan mengandung toksin, atau
racun. Kedua peneliti itu pun
merekomendasikan agar orang-orang
yang mengalami rasa kecewa dan sedih
lebih baik menumpahkan air matanya.
Sebab, jika air mata kesedihan atau
kekecewaan itu tidak dikeluarkan, akan
berdampak buruk bagi kesehatan
lambung.
Menangis itu indah, sehat, dan simbol
kejujuran. Pada saat yang tepat,
menangislah sepuas-puasnya dan
nikmatilah karena tidak selamanya
orang bisa menangis. Orang-orang yang
suka menangis sering kali dilabeli
sebagai orang cengeng. Cengeng
terhadap Sang Khalik adalah positif dan
cengeng terhadap makhluk adalah
negatif.
Orang-orang yang gampang berderai air
matanya ketika terharu mengingat dan
merindukan Tuhannya, air mata itu
akan melicinkannya menembus surga.
Air mata yang tumpah karena
menangisi dosa masa masa lalu akan
memadamkan api neraka.
Hal ini sesuai dengan hadis Nabi, "Ada
mata yang diharamkan masuk neraka,
yaitu mata yang tidak tidur semalaman
dalam perjuangan fisabilillah dan mata
yang menangis karena takut kepada
Allah."
Seorang sufi pernah mengatakan, jika
seseorang tidak pernah menangis,
dikhawatirkan hatinya gersang. Salah
satu kebiasaan para sufi ialah
menangis. Beberapa sufi mata dan
mukanya menjadi cacat karena air mata
yang selalu berderai.
Tuhan memuji orang menangis. "Dan,
mereka menyungkurkan wajah sambil
menangis dan mereka bertambah
khusyuk." (QS Al-Isra' [17]:109). Nabi
Muhammad SAW juga pernah berpesan,
"Jika kalian hendak selamat, jagalah
lidahmu dan tangisilah dosa-dosamu."
Ciri-ciri orang yang beruntung ialah
ketika mereka hadir di bumi langsung
menangis, sementara orang-orang di
sekitarnya tertawa dengan penuh
kegembiraan. Jika meninggal dunia ia
tersenyum, sementara orang-orang di
sekitarnya menangis karena sedih
ditinggalkan.
Tampaknya, kita perlu membayangkan
ketika nanti meninggal dunia, apakah
akan lebih banyak orang mengiringi
kepergian kita dengan tangis kesedihan
atau dengan tawa kegembiraan.
Jika air mata kerinduan terhadap Tuhan
tidak pernah lagi terurai, apalagi jika air
mata selalu kering di atas tumpukan
dosa dan maksiat, kita perlu segera
melakukan introspeksi. Apakah mata
kita sudah mulai bersahabat dengan
surga atau neraka.

artikel ini saya dapat dri fp di fb, jd ini hnya copy paste :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Don't be silent reader :D